Topan Mawar tampaknya kehilangan kekuatannya, Rabu (31/5), saat bergerak menuju Kepulauan Okinawa Jepang, tempat Amerika Serikat mempertahankan kehadiran militernya yang signifikan, setelah melewati Taiwan dan Filipina.
Setelah melintasi Guam pekan lalu, Mawar melewati Taiwan pada hari Selasa dengan kecepatan angin 155 kilometer per jam dan embusan hingga 190 kilometer per jam sehingga menciptakan gelombang tinggi yang menerjang pantai timur pulau itu.
Di Filipina, pihak berwenang mengatakan hujan lebat diperkirakan akan berlanjut di utara negara itu setidaknya hingga Kamis dan memperingatkan kemungkinan terjadinya banjir, tanah longsor, dan angin kencang sebelum topan itu keluar dari wilayah negara itu.
BACA JUGA: Ribuan Dievakuasi di Filipina Akibat Topan MawarSaat berbelok ke arah kepulauan Okinawa di Jepang, otoritas meteorologi Filipina mengatakan kekuatan Mawar telah menurun dengan kecepatan angin sekarang 120 kilometer per jam dan embusan hingga 150 kilometer per jam.
Mawar diperkirakan secara bertahap menambah kecepatan tetapi terus melemah dan mungkin tingkatnya diturunkan menjadi badai tropis pada saat diperkirakan melanda daerah itu pada hari Jumat, kata badan peramal cuaca Filipina.
Penduduk Kepulauan Sakishima di Jepang Selatan, yang meliputi Pulau Okinawa, sudah bersiap menghadapi topan yang mendekat ketika sirene keras membangunkan mereka pada Rabu untuk memperingatkan tentang peluncuran roket Korea Utara. Para pejabat mendesak orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah atau berlindung di bawah tanah untuk menghindari puing-puing yang berjatuhan.
Roket itu gagal dan tidak mendekati Jepang, tetapi penduduk yang sudah cemas akan topan mengatakan itu menambah stres mereka.
Petugas di Naha, Jepang selatan, menutupi tanaman dengan jaring untuk persiapan menghadapi Topan Mawar, saat bergerak menuju kepulauan Okinawa, Rabu, 31 Mei 2023. (AP/Hiro Komae)
Militer AS, yang memiliki sekitar 20.000 tentara yang ditempatkan di berbagai fasilitas di Okinawa, akan mengambil tindakan persiapan saat badai semakin dekat, tergantung kebutuhan, kata Kapten Brett Dornhege-Lazaroff, juru bicara Pasukan Ekspedisi Marinir ke-3 di Okinawa. "Instalasi kami melacak badai dengan cermat," katanya.
Saat ini, tampaknya Mawar tidak akan mendarat di pulau utama Okinawa, di mana sebagian besar pasukan AS bermarkas, menurut badan meteorologi Jepang.
Mawar menyerang Guam minggu lalu, dan menjadi topan terkuat yang menghantam wilayah Pasifik AS dalam lebih dari dua dekade. Topan itu menggulingkan mobil-mobil, merobek atap-atap bangunan, dan mematikan listrik. [ab/uh]