Militer Rusia mengeksekusi tentara yang tidak mengikuti perintah terkait perang di Ukraina, kata Gedung Putih, Kamis (26/10). Tindakan semacam itu diyakini sebagai cerminan dari rendahya semangat di kalangan tentara Rusia.
“Kami memiliki informasi bahwa militer Rusia benar-benar mengeksekusi para tentara yang menolak mengikuti perintah,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby dalam konferensi pers.
“Kami juga memiliki informasi bahwa para komandan Rusia mengancam akan mengeksekusi seluruh unit jika mereka ingin mundur dari tembakan artileri Ukraina,” kata Kirby, seraya mengatakan bahwa praktik itu “barbar.”
Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar VOA melalui email.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, kanan depan, berbicara kepada anggota militer Rusia selama kunjungannya di tempat pelatihan militer di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia, Ukraina, 15 September 2023. (Foto: via AP)
Beberapa tentara Rusia yang menjadi korban baru-baru ini di dekat Kota Avdiivka, Ukraina, dieksekusi atas perintah pemimpin mereka sendiri, kata Gedung Putih.
Pasukan Ukraina dan Rusia telah bertempur di Avdiivka, kota di garis depan di wilayah Donetsk sejak pertengahan Oktober. Kota itu pada dasarnya telah menjadi puing-puing karena serangkaian serangan bom Rusia, kata militer Ukraina.
Tetapi belakangan ini, pasukan Rusia telah menolak untuk menyerang posisi-posisi Ukraina di dekat kota itu karena kekalahan besar, kata seorang juru bicara militer Ukraina, seraya menambahkan tentang terjadinya pemberontakan di beberapa unit pasukan Rusia.
BACA JUGA: Rusia Kembali Lirik Bangku Dewan HAM PBB di Tengah Agresi Ukraina“Pasukan yang dimobilisasi Rusia masih kurang terlatih, kurang perlengkapan dan tidak siap untuk bertempur, seperti yang terjadi pada serangan musim dingin mereka yang gagal tahun lalu,” kata Kirby. Ia menambahkan bahwa Rusia tampaknya menggunakan “taktik ‘gelombang manusia’.”
“Tak ada perlengkapan yang memadai, tidak ada kepemimpinan, tidak ada sumber daya, tidak ada dukungan. Tidak mengejutkan kalau pasukan Rusia menderita karena moral yang rendah,” kata Kirby.
Sementara itu, AS Kamis mengumumkan akan memberi Ukraina tambahan paket bantuan militer senilai $150 juta. Paket ini akan mencakup artileri dan amunisi senjata kecil serta senjata antitank. [uh/ab]