Tautan-tautan Akses

Pria Afghanistan Didakwa atas Pembunuhan 2 Pria Muslim di New Mexico


Beberapa pria tampak melaksanakan salat zuhur berjamaah di sebuah masjid di Albuquerque, New Mexico, pada 7 Agustus 2022. (Foto: dolphe Pierre-Louis/Albuquerque Journal via AP)
Beberapa pria tampak melaksanakan salat zuhur berjamaah di sebuah masjid di Albuquerque, New Mexico, pada 7 Agustus 2022. (Foto: dolphe Pierre-Louis/Albuquerque Journal via AP)

Seorang pria berusia 51 tahun dari Afghanistan, pada Selasa (9/8), didakwa telah membunuh dua pria Muslim di Albuquerque, New Mexico, dan pihak berwenang mengatakan pria tersebut juga diduga terlibat dalam pembunuhan dua pria muslim lainnya yang kematiannya memicu ketakutan di komunitas Muslim di seluruh Amerika Serikat.

Para pejabat mengumumkan penangkapan Muhammad Syed sehari setelah dia ditahan.

Kepala Polisi Harold Medina membuat pengumuman di Twitter, mengatakan bahwa pihak berwenang telah melacak kendaraan yang diyakini terlibat dalam salah satu pembunuhan di kota terbesar di New Mexico itu.

“Pengemudinya ditahan, dan dia adalah tersangka utama atas pembunuhan itu,” ungkap Medina dalam cuitannya.

Penyidik menerima petunjuk dari komunitas Muslim di kota itu yang mengarahkan mereka ke Syed, yang tiba di AS dalam beberapa tahun terakhir, kata polisi.

Dia dihentikan dan ditangkap di jalan raya negara bagian Interstate 40 di Santa Rosa, sekitar 110 mil sebelah timur Albuquerque.

Foto yang dirilis oleh Departemen Kepolisian Albuquerque menunjukkan Muhammad Syed, 51, yang diduga terlibat dalam pembunuhan empat pria muslim di Albuquerque, New Mexico. (Foto: Albuquerque Police Department via AP)
Foto yang dirilis oleh Departemen Kepolisian Albuquerque menunjukkan Muhammad Syed, 51, yang diduga terlibat dalam pembunuhan empat pria muslim di Albuquerque, New Mexico. (Foto: Albuquerque Police Department via AP)

Pembunuhan itu menarik perhatian Presiden Joe Biden, yang mengatakan serangan semacam itu “tidak memiliki tempat di Amerika.” Pembunuhan itu juga mengguncang komunitas Muslim, di mana sebagian mempertanyakan keselamatan mereka dan membatasi gerakan mereka.

Ketika diberitahu tentang pengumuman itu, Muhammad Imtiaz Hussain, saudara salah seorang korban, Muhammad Afzaal Hussain, mengaku merasa lega tetapi perlu mengetahui lebih banyak tentang tersangka dan motifnya.

“Ini memberi kami harapan bahwa kami akan mendapatkan kebenaran,” katanya. “Kami perlu tahu alasannya.”

Naeem Hussain tewas pada Jumat (5/8) malam, dan tiga pria lainnya tewas dalam penembakan penyergapan.

Hussain, 25, berasal dari Pakistan. Kematiannya terjadi hanya beberapa hari setelah kematian Muhammad Afzaal Hussain, 27, dan Aftab Hussein, 41, yang juga berasal dari Pakistan dan anggota masjid yang sama.

Kasus paling awal melibatkan pembunuhan November lalu atas Mohammad Ahmadi, 62, yang berasal dari Afghanistan. [lt/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG