Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pada Senin (29/8), terbang ke Ukraina untuk memeriksa pembangkit listrik tenaga atom Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di jantung pertempuran di Ukraina. Kunjungan tersebut merupakan perjalanan yang sudah lama ditunggu-tunggu dunia untuk membantu menghindari terjadinya bencana radioaktif.
Taruhannya sangat tinggi bagi para pakar IAEA yang akan mengunjungi pabrik di negara di mana bencana Chernobyl tahun 1986 meletus dan memuntahkan radiasi ke seluruh wilayah, mengejutkan dunia dan mengintensifkan dorongan global dari energi nuklir.
“Tanpa berlebihan, misi ini akan menjadi yang tersulit dalam sejarah IAEA,” ujar Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Menggarisbawahi urgensi itu, Ukraina dan Rusia kembali saling tuduh bahwa satu sama lain menembaki wilayah yang lebih luas di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir yang terbesar di Eropa dan sempat dimatikan pekan lalu. Bahayanya sangat besar sehingga para pejabat mulai membagikan tablet yodium anti-radiasi kepada penduduk terdekat.
Untuk menghindari bencana, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi telah mencari akses selama berbulan-bulan ke fasilitas Zaporizhzhia yang telah diduduki pasukan Rusia sejak hari-hari pertama perang enam bulan lalu. Para pekerja nuklir Ukraina telah mengoperasikan fasilitas itu sepanjang waktu.
“Harinya telah tiba,” kicau Grossi seraya menambahkan “Misi Dukungan dan Bantuan IAEA yang berbasis di Wina sedang dalam perjalanan.” [em/jm]
Forum